Sangat menarik untuk dibaca. Tulisan dalam buku ini sangat bernuansa spiritual yang dikemas dalam bahasa cinta. Penulis mencoba menggambarkan fenomena masyarakat seantero nusantara yang penuh dengan persaingan dan kepura-puraan. Fenomena tersebut dikaitkan dengan cinta kasih dalam dunia kehidupan. Pergulatan dunia nyata dan dunia harapan dibingkai dalam bahasa cinta dan spiritualitas. Dengan kata lain, fenomena kemanusiaan (ayat-ayat insaniyah), fenomena kealaman (ayat-ayat kauniyah) dan fenomena ketuhanan (ayat-ayat ilahiyah) diracik menjadi satu kesatuan utuh dalam bahasa cinta yang komprehensif-integratif menjadikan tingkat spiritualitas seseorang terangkat ke hadirat-Nya.
(Prof. Dr. H. Maragustam Siregar, M.A.,
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
Hingga saat ini saya cukup selektif dalam membaca dan mengkhatamkan karya fiksi Islami, kecuali tiga buku yang saya sukai: pertama, novel Ayat-ayat Cinta oleh Habiburrahman El Shirazy; kedua, The Jakarta Secret oleh Rizki Ridyasmara; dan ketiga, buku ini yang cerdas meracik dan mengemas pesan-pesan Islam dalam kehidupan. Percayalah, buku ini bisa membuat diri kita lebih baik dan bijak dalam menyikapi persoalan, sehingga penting untuk dimiliki oleh setiap muslim.
(H. Fahmi Salim, M.A., Alumnus Universitas Al-Azhar, Kairo-Mesir, Penulis Buku Fenomenal “Kritik terhadap Studi Al-Qur’an Kaum Liberal”)
Metode kisah adalah salah satu metode yang sangat efektif untuk menyampaikan materi dakwah. Buku ini sangat baik bagi pengembangan dakwah dengan metode kisah tersebut.
(Dr. H. Samsul Ma’arif, M.A., Wakil Ketua Pengurus Pusat LDNU dan Dosen pada Program Pascasarjana Universitas Islam As-Syafi’iyah Jakarta).
Sebagai penggagas visi Natuna MAS 2020, saya sangat tertarik dan mendukung penerbitan buku karya Ustadz H. Tirtayasa ini, karena dalam buku ini menyatu tiga unsur, yaitu agama, ilmu dan seni, sehingga mampu mengisi keseimbangan hidup lahir-batin dan dunia-akhirat para pembacanya. Dengan agama hidup menjadi berkah dan terarah, dengan ilmu hidup menjadi mudah, dan dengan seni hidup menjadi indah. Rakyat berdaulat, pemimpin merakyat, Natuna selamat dalam mewujudkan Natuna MAS 2020 menuju Indonesia MAS 2045.
(Drs. H. Daeng Rusnadi, M.B.A., M.Si., M.A., Mantan Bupati Natuna)