Melalui buku “Psikologi Ibadah” penulis mencoba mendeskripsikan ibadah dalam ajaran agama Islam untuk kesehatan mental dan mencoba mengkaji secara spesifik bagaimana ibadah mampu memberikan pencahayaan dan kesembuhan mental melalui pencerahan, aplikasi, dan implementasi nilai-nilai Islam dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, pemikiran para ulama, Kemudian diperkaya dengan disiplin Psikologi, Kesehatan Mental, Psikoterapi serta berbagai hasil penelitian ilmiah sehingga diketahui berbagai rahasia ibadah terutama secara kejiwaan yang mendukung tulisan ini.
Hubungan Ibadah dengan Kesehatan Mental tersebut terletak pada sikap penyerahan diri seseorang terhadap suatu kekuasaan Yang Maha Tinggi dan Maha Besar. Sikap ini akan memberikan sikap optimis pada diri seseorang sehingga muncul perasaan positif seperti perasaan bahagia, puas, sukses, merasa dicintai, merasa aman dan lain-lainnya. Sikap ini juga merupakan bagian dari kebutuhan hak asasi manusia sebagai makhluk yang bertuhan. Oleh sebab itu, sangat logis bila ajaran agama mewajibkan penganutnya untuk melaksanakan ajarannya secara rutin. Tindak ibadah setidaknya akan memberi rasa hidup lebih bermakna. Ini menunjukkan bahwa pendekatan diri kepada Allah merupakan terapi yang tepat dalam menanggulangi masalah masalah kehidupan yang menyebabkan gangguan pada kesehatan mental.