Seperti kita ketahui bersama, kegiatan baca tulis akan menghindarkan diri dari lupa (pikun) di masa tua. Mungkin di era pandemi pun menulis adalah kiat pelipur lara, kala aktifitas di luar rumah dibatasi. Jadi jenuh akan panjangnya waktu berkutat di ruangan akan terkurangi dengan menulis dan berselancar di dunia maya.
Ternyata menulis, khususnya puisi, di era pandemi ini, hal yang cukup mengasyikkan. Terbukti dalam antologi SNW ini tergabung sekitar 55 penulis dari segala penjuru, dari Sumatra, Jawa, Sulawesi, Madura, Kalimantan. Subhanallah. Betapa Grup SNW telah menyatukan penulis dari berbagai daerah dalam jalinan silaturahmi.
Dengan bahasa indah, yang bernil ai sastra, puisi akan menunjukkan makna lain dari sekadar curahan perasaan, seperti layaknya pujangga (penyair) dia akan merekam berbagai peristiwa yang terjadi, gejolak sosial, mengangkatnya ke dalam tulisan, dan menghadirkan buah pemikiran yang mencerahkan. Meluruskan yang bengkok bila mungkin dengan kekuatan kata-katanya.