Menjadi umat Islam adalah anugrah terbesar yang diberikan Allah kepada kita. Dengan petunjuk dan pertolongannya kita dapat mengamalkan ajaran-ajaran Allah dengan penuh ketulusan, kesabaran, kesungguhan, dan istiqomah. Iman yang ada dalam hati kita adalah pengendali utama semua tindakan yang kita lakukan. Dengan keyakinan tanpa ada keraguan bahwa Allah selalu mengamati tingkah laku kita, dimanapun dan kapanpun, kita menjadi sadar bahwa Allah sangat sayang kepada kita dan kita menjadi sadar akan kehadiran Allah disisi kita.
Kesadaran ini tidak langsung membuat kita mampu mengendalikan tindakan yang kita lakukan baik dalam hal-hal yang berhubungan dengan hak-hak Allah (huququllah) dan hal-hal yang berhubungan dengan hak-hak manusia (huququl adami). Dua kewajiban ini tidak bisa kita pisahkan, disatu sisi kita adalah Abdullah, hamba Allah, apapun yang kita lakukan harus sesuai dengan aturan-aturan yang ditetapkannya, disisi yang lain kita juga Kholifatullah, mandataris Allah di muka bumi yang harus mengejawantahkan ajaran-ajaran kemanusiaan Allah dalam kehidupan sehari-hari agar Islam tampak sebagai agama yang sempurna, mengatur relasi Ketuhanan dan kemanusiaan sekaligus.