Berbeda dengan antologi puisi sebelumnya, antologi puisi Lincak yang ke-4 ini merupakan antologi puisi multibahasa. Beberapa puisi karya mahasiswa ditulis dalam berbagai bahasa, seperti bahasa Indonesia, Inggris, Arab, dan Korea. Hal tersebut merupakan keunikan dan kelebihan dari antologi ini dibandingkan dengan beberapa antologi puisi sebelumnya. Antologi puisi ini juga mengusung beragam tema, antara lain tema alam dan lingkungan, religiositas, perempuan, budaya, nasionalisme, serta romansa. Sajak-sajak bertema alam melukiskan fenomena alam, benda-benda alam, flora, dan wisata alam. Sajak-sajak bertema religiositas membahas tentang hubungan manusia dengan Sang Pencipta. Sajak bertema perempuan mengungkapkan tentang perempuan dengan segala lika-liku kehidupannya, feminisme, dan tokoh perempuan. Sajak yang mengangkat tema budaya menggambarkan fenomena budaya tradisional dan modernisasi budaya. Sajak-sajak bertema nasionalisme mengobarkan semangat nasionalisme, perjuangan, cinta tanah air, dan patriotisme. Sajak-sajak beraroma romansa menyenandungkan rasa cinta dan kasih sayang.\
Dimensi humanistik tampak dalam proses penulisan puisi. Anggapan bahwa setiap insan memiliki kreativitas dan bisa menjadi orang kreatif merupakan titik awal kerja penulisan puisi. Kreativitas dalam keterkaitannya dengan kerja penciptaan puisi mengarah pada fungsi self expression. Puisi merupakan suara dan ekspresi jiwa dari penulisnya. Puisi adalah karya sastra yang membangkitkan imajinasi yang berangkat dari pengalaman atau respons yang melibatkan emosi tertentu yang disampaikan melalui bahasa yang dipilih dengan mempertimbangkan makna, bunyi, dan ritmenya. Puisi adalah rekaman dan interpretasi bermacam-macam pengalaman penulisnya yang dianggap penting dan digubah dalam bentuk yang indah dan berkesan. Dengan menulis puisi seseorang menciptakan dunia sendiri yang berisi pesan atau melukiskan suasana tertentu.